(Artikel di bawah saya copy dari web site lain. Harap tuan-tuan baca dan guna minda yg matang utk menilai. Sebarang komen dalam shout box akan saya delete kalau saya fikir ia keterlaluan)
A 12th century key to the Kaabah in Makkah, Saudi Arabia, the holiest site in Islam, is seen in these undated handout photographs released in London 10 April 2008. The key sold for 9.2 million pounds late on Wednesday, setting a new record for an Islamic work of art at auction. The Abbasid period key, made of iron and measuring 37 cm long, sold at Sotheby's in London for more than 18 times its pre-sale estimate and was bought anonymously. It is the only known example to remain in private hands. The key, one of the ultimate symbols of religious power, is engraved with the words: "This is what was made for the Holy House of God during the time of our lord the Imam son of Imam Al-Muqtadi Abu Ja'far Al-Mustansir Abu'l-Abbas 573." According to the auctioneer, the tradition of dedicating the key to each caliph appears to have originated with the Abbasid caliphs in Baghdad. In addition to the example sold at Sotheby's this week, there are 58 recorded Kaabah keys, all held in museums. Most, 54, are in the Topkapi Palace Museum in Istanbul, two are in the Nuhad Es-Said Collection, one is in the Louvre in Paris and one is in the Islamic Art Museum in Cairo. (Reuters/AFP/Sotheby's)
Misteri Kunci Ka’bah, Umat Islam Wajib Mengembalikannya ke Tempat Semula
Saleh Al-Shaybi, orang yang diserahi tanggung jawab untuk menjaga Ka’bah, menghimbau Muslim yang kaya di seluruh dunia untuk membantu mengembalikan kunci Ka’bah yang terjual seharga 18 juta dollar di balai lelang Sotheby, London sepekan yang lalu.Shaybi dan nenek moyangnya telah mengemban tugas menjaga Ka’bah sejak berabad-abad yang lalu. Ia mengatakan, kunci Ka’bah yang berusia 800 tahun itu kemungkinan dicuri, meski tidak diketahui apakah kunci yang terjual di balang lelang itu palsu atau asli.Sejumlah kalangan di Arab Saudi bereaksi setelah membaca pemberitaan di media massa tentang terjualnya kunci Ka’bah tersebut. Sejarahwan Saudi, Hani Fairouzi mempertanyakan bagaimana kunci Ka’bah bisa dicuri. Ia mengatakan, pencurian itu bukan tindakan kriminal biasa, tapi bisa dibilang sebagai perampokan terhadap masyarakat secara keseluruhan.“Sungguh menyedihkan, ketika tahu ada warisan sejarah yang tak ternilai harganya telah diselundupkan dari tempat di mana benda itu seharusnya berada. Dengan segala hormat dan penghargaan pada Saleh Al-Shaybi, saya ingin mengatakan bahwa para penjaga Ka’bah juga bertanggung jawab atas kunci-kuncinya, ” kata Fairouzi.Ia juga meminta pihak berwenang di Kerajaan Saudi untuk melakukan penyelidikan. “Jika kunci Ka’bah saja bisa diselundupkan, benda-benda bersejarah lainnya kemungkinan bisa bernasib sama. Faktanya, kunci itu dipercayakan Rasulullah pada keluarga Shaybi, keluarga yang paling bertanggung jawab dibandingkan dengan lainnya. Adalah kewajiban umat Islam di dunia, termasuk Kerajaan Saudi untuk mengembalikan kunci itu ke tempat asalnya, ” tukas Fairouzi.Menurutnya, Organisasi Konferensi Islam, Liga Muslim Dunia dan asosiasi-asosiasi Islam lainnya harus bekerjasama untuk mengembalikan kunci Ka’bah tersebut. Fairouzi juga meminta UNESCO ikut turun tangan untuk menghentikan pencurian benda-benda budaya dan benda-benda yang dilihat dari sisi keagamaan, sangat penting.Penulis Saudi Al-Okayl ikut berkomentar. Ia menyatakan ada kontradiksi dalam pernyataan Al-Shaybi. “Dia tidak bisa memastikan apakah kunci itu hilang. Tapi ia menginginkan kunci itu dikembalikan, ” kata Okayl.Okayl berpendapat, keberadaan kunci-kunci Ka’bah seharusnya dicatat dengan baik, sehingga jika ada yang hilang bisa langsung terdeteksi. “Pencuri yang mengambil kunci Ka’bah akan melakukannya, setelah tahu nilai dan arti penting benda itu. Tujuannya, tentu saja untuk mendapatkan uang, ” ujar Okayl.Okayl sependapat bahwa umat Islam wajib mengembalikan kunci itu ke tempatnya semula. “Kalau pemiliknya sekarang minta harga yang tinggi, umat Islam bisa mengumpulkan dananya bersama-sama. Besar kemungkin, kunci itu dibeli oleh seorang Muslim. Tapi bisa muncul orang lain yang mengklaim punya kunci Ka’bah yang lain. Jadi, harus benar-benar diteliti, setiap upaya yang ingin mengeksploitasi sentimen umat Islam, ” tukas Okayl.
No comments:
Post a Comment